Selasa, 14 Juli 2009

DEWI YUNIA EKAWATI (PENELITIAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

DEWI YUNIA EKAWATI ADALAH MAHASISWI DI STAIN PURWOKERTO YANG BERASAL DARI PURBALINGGA ANGKATAN 2007
PENDAHULUAN

Pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan Bimbingandan Konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual, kelompokdan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan,kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasikelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.
Dalam makalah ini akan dibahas bagaimana profile dari SMP N 2 Purwokerto, gambaran BK disana serta analisisnya. Semoga bermanfaat adanya. Amin.

PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI SMP NEGERI 2 PURWOKERTO
Pada tahun 1946 Kantor PPK Karesidenan Banyumas berkedudukan di kota Purwokerto yang dipimpin oleh Bapak M.Samadi ini baru memiliki 2 SMP dan 1 Sekolah Guru yaitu:
• SMP Putri Purwokerto, dengan kepala sekolah Bapak Muntari.
• SMP Putra Purwokerto, dengan kepala sekolah Bapak Imam Soedarti.
Pada tanggal 19 Desember 1949 sesudah persetujuan KMB di Den Haag, PPK Karesidenan Banyumas dan segenap stafnya pindah ke Kalimendong Purworejo Klampok kemudian pindah lagi ke Karang Jambu Purwokerto. Disinilah PPK Karisidenan Banyumas dibawah pimpinan Bapak R.Soetojo, memanggil putra-putri pejuang RI yaitu TP, TRIP, dan IMAM untuk kembali ke bangku sekolah dan dibukalah pendaftaran baru dengan syarat-syarat sebagai berikut :
a. Bagi anak pejuang TP, TRIP dan IMAM tanpa tes.
b. Anak umum harus mengikuti tes.
Pembuatan bangku-bangku diserahkan kepada Bapak Subechi Kepala ST RI, sedangkan kebutuhan lainnya seperti : papan tulis, meja guru, dll didapat dari pinjaman Residen Banyumas.
Setelah semuanya siap maka tanggal 1 Maret 1950 berdirilah SMP yang diberinama “SMP Perjuangan” atau SMP Republik Indonesia (SMP RI) di Purwokerto dengan personalia sebagai berikut :
Kepala Sekolah R.Soegiharto
Guru-Guru 1. S.Tjiptojoewono
2. S.Gondowarsito
3. R.Abdulah
4. Wasis OB.
5. Masdhuki
6. R.Racjudi
7. Soepangat
8. Budi Sutjiro AS.
9. Suprapto
10. Jasiman

Staff Tata Usaha Soewandhi
Pembantu TU 1. Junus Karto
2. Maderdja
3. G.Sanbrasi
4. Sanwikrama

Pada tahun itu tedapat 14 kelas dengan siswa 513 orang dan jam kerjanya sampai dengan pukul 14.00 wib. Kondisi peralatan masih sangat sederhana sebagai contoh : alat tulis menulis menggunakan kertas merang, kertas samak dan ditulis dengan tangan termasuk surat menyurat karena belum memiliki mesin ketik, dinding penyekat antar kelas banyak yang bolong, dll.
Dengan adanya surat keputusan Menteri PPK nomor 5595/b tanggal 5 Agustus 1950 maka terhitung mulai tanggal 25 Juli 1950, SMP Perjuangan (SMP RI) berubah menjadi SMP Negeri II Purwokerto dibawah pimpinan Bapak Samuel Soesito pindahan dari SMP Negeri Magelang yang diangkat berdasarkan Skept Nomor 5460/c tanggal 21 Juli 1950 yang berlaku sejak 1 Juli 1950 dan sebagai wakil kepala sekolahnya adalah Soegiharto.
Perlu diketahui bahwa di Purwokerto ada SM Recomba 2 Buah yaitu :
1. SM I Pool Purwokerto
2. SM II Pool Purwokerto
Selanjutnya SM II Purwokerto menjadi SMP Negeri I Purwokerto, SMP RI menjadi SMP 2 Purwokerto dan , SM I Purwokerto menjadi SMP Bruderan Bersunsidi Purwokerto. Dengan ketetapan tersebut diatas maka murid-murid SM I Pool Purwokerto diperkenankan mendaftar masuk ke SMP Negeri 2 Purwokerto tanpa syarat dan tercatat sebanyak 156 orang dari kelas I sampai dengan kelas III.
Pada ujian Negara tahun ajaran 1948/1950 SMP Negeri 2 Purwokerto dapat meluluskan 100%, karena anak yang mendaftar ujain Negara saat itu hanya 1 orang dan lulus dan bagi anak pejuang diadakan ujian tersendiri.
Pada tahun 1954 terjadi mutasi jabatan yaitu dengan surat keputusan Nomor: 39240/c.I tanggal 7 September 1954. Bapak R.Ng.Gondodiprodo dari SMP Negeri Blora diangkat menjadi kepala sekolah SMP Negeri 2 Purwokerto menggantikan Bapak S.Soesito yang diangkat menjadi kepala SMP Negeri 2 Yogyakarta terhitung mulai tanggal 1 September 1954.
Pada tahun 1957 Ibu Marimah Soeroso yang semula SMP Negeri 1 Purwokerto diangkat menjadi kepala SMP Negeri 2 Purwokerto menggantikan Bapak R.Ng.Gondodiprodo mulai tanggal 1 September 1957 berdasarkan Skep Nomor : 95902/CI tertanggal 31 Juli 1957.
Pada tanggal 1 Februari 1968 Bapak Taadi Eddy Sutristijono diangkat menjadi kepala sekolah SMP Negeri 2 Purwokerto dengan Skep Nomor : E 5623/c.I tertanggal 31 Juli 1968 menggantikan Ibu Marimak Soeroso yang memasuki masa pensiun.
Pada tanggal 12 April 1984 Bapak Siswadi, BA yang semula guru SMEA Negeri Purwokerto berdasarkan SK Nomor : 26382/C/K.I.2/84 diangkat menjadi kepala SMP Negeri 2 Purwokerto menggantikan Bapak Taadi Eddy Sutristijono yang menjadi kepala SMP Negeri 8 Purwokerto.
Bapak Tohir Syahri berdasarkan SK Nomor : 1732 /I.03.d1/Ca.3.92 tertanggal 25 April 1992 melanjutkan tugas Bapak Siswadi, BA yang memasuki masa pensiun.
Berdasarkan SK Nomor 02392/I.03.dl/Ca.3.94 tertanggal 22 Juni 1994 Bapak Tudiman Ruswijanto KS, BA yang semula kepala SMP Negeri 2 Sumbang diangkat menjadi kepala SMP Negeri 2 Purwokerto menggantikan Bapak Tohir Syahri yang memasuki masa pensiun.
Sejak tanggal 1 September 2000 Bapak H.Soenardi yang semula kepala SMP Negeri 2 Ajibarang dengan SK Nomor : 5196/I.03.1/KP/2000 diangkat menjadi kepala SMP Negeri 2 Purwokerto menggantikan Bapak Tudiman KS, BA yang dipindahtugaskan menjadi kepala SMP Negeri 7 Purwokerto.
Selanjutnya berdasarkan SK Nomor : 8212/005/2003 tertanggal 15 Januari 2003 Bapak H.M.Ardani, M.Pd yang semula kepala SMP Negeri 2 Ajibarang diangkat menjadi kepala SMP Negeri 2 Purwokerto menggantikan Bapak H.Soenardi yang memasuki masa pensiun.
SMP N 2 Purwokerto meraih sederetan prestasi, prestasi terakhir di antaranya adalah:
• JUARA II OLIMPIADE SAINS FISIKA
Senin/16/Feb/2009/14:16 WIB
• JUARA HARAPAN I MACAPAT
Senin/16/Feb/2009/14:15 WIB
• JUARA II LOMBA GEGURITAN PUTRI
Senin/16/Feb/2009/14:09 WIB
• JUARA II LOMBA CERDAS CERMAT AGAMA ISLAM
Senin/16/Feb/2009/14:07 WIB
• PELANTIKAN PENGURUS OSIS BARU
Senin/22/Des/2008/07:51 WIB
• LATIHAN MANASIK HAJI
Senin/22/Des/2008/07:49 WIB
• IDUL ADHA 1429 H
Senin/22/Des/2008/07:45 WIB
• Paripurna Bapak Sudaryono
Senin/22/Des/2008/07:37 WIB
• Juara I Lomba Kompetensi Kelas Imersi
Senin/3/Nov/2008/07:57 WIB
• Rapat Pleno
Senin/3/Nov/2008/07:54 WIB
SMP N 3 Purwokerto memiliki Fasilitas yang lengkap guna menunjang proses belajar mengajar yaitu:

1. Lapangan Basket dan Tenis
Lapangan Basket dan Tenis Untuk pembelajaran dan ekskul bola basket Menanti kalian untuk bergabung bersama team kami. Olahraga sudah mencetak atlet sampai ke tingkat provinsi
2. Lapangan Sepak Bola dan Bola Volley
Lapangan Sepak Bola dan Bola Volley Untuk pembelajaran dan ekskul Bola Volley Siap menyalurkan bakat dan minat kalian untuk menjadi atlit yang handal
3. Pelatihan Atletik
Dengan tenaga pelatih yang profesional dan berpengalaman.
4. Taman dan Perawatnya
Taman yang dirawat secara teratur menghasilkan pemandangan yang sedap dipandang mata. Cocok buat belajar calon pemimpin bangsa.
5. Garasi Sepeda
Bagi yang senang bersepeda disediakan tempat parkir yang nyaman dan aman
6. Perpustakaan
Gudang ilmu dan berbagai macam bacaan hiburan ada di sini, majalah, koran, buku ceritera, ensiklopedi, novel, komik, dan lain-lain. Mengapa harus rental bacaan, kalau di sini ada?

7. Laborat MIPA dan Internet
Membekali siswa agar menjadi generasi yang unggul dan berwawasan internasional untuk bersaing di era global
8. Ruang Belajar
Beberapa ruang kelas di SMP 2 Purwokerto menggunakan AC dan karpet. Tempat yang nyaman buat belajar.
9. Antena Parabola dan Education Television
Siaran pendidikan lewat televisi akan disalurkan ke kelas, tiap kelas di SBI terdapat televisi, tape recorder, VCD player, OHP, dan LCD
10. Penggunaan OHP
Guru dan siswa menggunakan OHP untuk mempresentasikan materi dan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
11. Layanan Bimbingan
Untuk memecahkan kesulitan siswa dalam belajar dan membimbing siswa dalam memahami dirinya sendiri untuk menyalurkan bakat dan minatnya sesuai dengan potensinya. Ada mata pelajaran pengembangan diri dan yang difasilitatori oleh konselor, guru dan tenaga kependidikan yang membuat kegiatan ektrakulikuler.

B. DESKRIPSI BK DI SMP NEGERI 2 PURWOKERTO
Seperti yang telah diterangkan di atas bahwa SMP N 2 Purwokerto mempunyai Layanan Bimbingan konseling yang memecahkan siswa dalam belajar dan membimbing siswa dalam memahami dirinya sendiri menyalurkan bakat dan minatnya sesuai dengan potensinya. Ada mata pelajaran pengembangan diri dan yang difasilitatori oleh konselor, guru dan tenaga kependidikan yang memuat kegiatan ekstrakulikuler
Tujuan pelayanan bimbingan di SMP N 2 Purwokerto ialah agar konseli dapat: (1) merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa yang akan datang; (2) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin; (3) menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya; (4) mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, SMP N 2 Purwokerto memberi bimbingan agar siswa mendapatkan kesempatan untuk: (1) mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkem-bangannya, (2) mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya, (3) mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut, (4) memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri (5) menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat, (6) menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya; dan (7) mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal.
Secara khusus bimbingan dan konseling SMP N 2 Purwokerto membantu membantu siswa terkait dengan hal yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar (akademik), dan karir.
1. Bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial konseli adalah agar:
• Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
• Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
• Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta dan mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
• Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.
• Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
• Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat
• Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.
• Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
• Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama manusia.
• Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.
• Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
2. Bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar) adalah agar :
• Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
• Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
• Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
• Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.
• Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
• Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
3. Bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah agar :
• Siswa lebih mandiri
• Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.
• Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir.
• Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
• Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
• Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
• Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
• Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila seorang konseli bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir keguruan tersebut.
• Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki. Oleh karena itu, maka setiap orang perlu memahami kemampuan dan minatnya, dalam bidang pekerjaan apa dia mampu, dan apakah dia berminat terhadap pekerjaan tersebut.
• Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir.

C. ANALISIS
Penyelenggaraan Bimbingan Konseling di sekolah bertujuan agar siswa dapatmenemukan pribadi,mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan:
Menemukan pribadi,maksudnya adalah agar siswa mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri serta menerima secara positif dan dinamis sebagai modal penggembangan lebih lanjut.
Mengenal lingkungan,maksudnya adalah agar siswa mengenal secara obyektif lingkungan social dan ekonomi lingkungan budaya dengan nilai-nilai dan norma,maupun lingkungan fisik dan menerima semua kondisi lingkungan itu ( lingkungan keluarga,sekolah dan masyarakat) secara positif dan dinamis pula.
Merencanakan masa depan,maksudnya adalah agar siswa mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depannya sendiri,baik yang menyangkut pendidikan,karir, dan keluarga.
Untuk itu peran Guru Bimbingan Konseling (BK),menjadi sangat penting,karena dalam upaya mencapai tujuan seperti yang telah diuraikan diatas biasanya siswa mengalami hambatan-hambatan yang tidak mampu diatasinya sendiri,mereka butuh orang lain yang bisa membantu dan mau mengerti keadaan dirinya serta masalah-masalah yang dihadapinya.akan tetapi tidak semua orang bisa menjadi orang yang mau mengerti dan membantu semua kesulitan-kesulitannya itu, guru BK adalah salah satu orang yang dapat diharapkan oleh siswa dalam hal ini.Akan tetapi kenyataan dilapangan bahwa tugas guru BK itu sangat banyak,apalagi rasio guru BK dengan jumlah siswa sangat tidak seimbang, bila pemerintah telah menetapkan tiap satu guru BK mengampu 150 siswa atau 1:150 saja dirasa masih terlalu berat, kenyataan dilapangan rasio bisa 1:250, bahkan lebih, sehingga banyak tugas BK yang terbengkalai terutama tugas administrasi , Selain itu siswa kadang-kadang kurang terbuka dalam mengungkapkan masalahnya kepada guru BK,karena ada perasaan sungkan,malu dan takut, satu-satunya tempat atau orang yang bisa diajak bicara,menyampaikan segala permasalahan adalah teman sebayanya disekolah.
Untuk itulah maka guru BK harus mampu menangkap potensi yang ada yang harus diberdayakan, yaitu teman sebayanya atau teman sekelasnya. Agar mereka dapat dijadikan mitra guru BK dan menjadi alternatif bagi siswa dalam menyelesaikan masalahnya, dan pembimbing sebaya ini juga dapat membantu tugas guru BK sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya sebagai siswa.
Guru BK berkewajiban memberikan bekal pengetahuan kepada siswa agar siswa-siswa tersebut dapat berperan aktif dalam tugas sebagai pembimbing sebaya sesuai tujuan yang diharapkan.
Selain itu bimbingan dan konseling yang di terapkan oleh SMP N 2 Purwokerto tentang bimbingan karir menurut saya kurang tepat untuk anak seukuran SMP karena masa SMP adalah masa pembangunan akhlak atau pembiasan bukan masa untuk berorientasi bekerja, bimbingan karier baru dapat diberikan untuk anak SMA keatas yang akan mencari jati dirinya.
Layanan yang paling penting di SMP N 2 Purwokerto adalah layanan bimbingan belajar, hal ini karena pada masa SMP anak butuh sekali untuk dibimbing dalam belajar supaya efektif dan efesien serta menunjang keberhasilan belajar.
Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenanaan dengan sikap kebiasaan yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian.
Untuk itu maka perlu di klasifikasian kelas berdasarkan tingkat kecerdasarn dari siswa-siswa agar dapat siswa lebih tenang dan pas berada dalam kelas itu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara guru BK mengadakan tes IQ dari lembaga tes IQ. Dari beberapa teori memperlihatkan kecenderungan yang sama, bahwa intelegensi menunjuk kepada cara individu berbuat, apakah berbuat dengan cara yang cerdas atau kurang cerdas atau tidak cerdas sama sekali.
Selain itu Guru BK harus tepat dalam memilih pedekatan dengan siswa, jangan membuat siswa takut untuk berkonsultasi dengan BK seperti yang terjadi disekolah-sekolah dimana guru BK seperti Monster yang perlu takuti karena setiap anak yang melanggar akan di berurusan dengan BK.
Bimbingan dalam sekolah hendaknya diarahkan perhatian lebih diarahkan kepada bimbingan dengan “developmental approacah” yaitu:
1. Preventif, pecegahan terjadinya atau timbulnya problem-problem dari anak didik
2. Preservation, memelihara situasi-situasi yang baik dan menjaga supaya situasi-situasi itu tetap baik.
3. Curative, berusaha membetulkan untuk menutuju kea rah yang baik dan favourable.
4. Rehabilitasi, berusaha mengembalikan anak didik ke dalam situasi-situasi yang baik.
Apabila dalam memberi bimbingan guru mengalami kendala, yaitu tidak bisa diselesaikan karena terlalu sulit atau tidak bisa ditangani oleh pembimbing, maka penanganan kasus tersebut perlu dialihkan penyelesainnya kepada orang yang lebih berwenang, seperti dokter, psikiater atau lembaga lainnya. Layanan pemindahtanganan karena masalahnya tidak mampu diselesaikan oleh pembimbing tersebut dinamakan dengan layanan referal.
Pada dasarnya bimbingan merupakan proses memberikan bantuan kepada pihak siswa agar ia sebagai pribadi memiliki pemahaman akan diri sendiri dan sekitarnya, yang selanjutnya dapat mengambil keputusan untuk melangkah maju secara optimal guna menolong diri sendiri dalam menghadapi dan memecahkan masalah, dan siswa atau individu yang mempunyai masalah tersebut menetukan alternatif yang sesuai dengan kemampuannya.
Ada pengetian yang salah dari beberapa pihak tentang BP/BK, seolah-olah guru BP/BK adalah "Polisi di Sekolah". Hal tersebut sangat tidak benar. Sebenarnya guru BP/BK mempunyai tugas untuk membantu siswa dan bisa jadi merupakan "Sahabat Siswa di Sekolah". Untuk itu perlu saya sampaikan tugas guru BP/BK:
Bimbingan Konseling memiliki pengertian dan tujuan bahwa: bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.
Pelayanan bimbingan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan binbingan konseling. Fungsi-fungsi tersebut adalah:
1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan konseling akan menghasilkan pemahaman pada peserta didik, meliputi pemahaman tentang diri peserta didik, pemahaman lingkungan peserta didik dan pemahaman tentang rencana masa depan peserta didik.
2. Fingsi Pencegahan, yaitu fungsi mencegah atau menghindari peserta didik dari berbagai masalah yang timbul.
3. Fungsi Pengentasan, yaitu terentasnya atau teratasinya berbagai masalah yang dialami peserta didik.
4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu memeelihara dan berkembangnya berbagai potensi yang ada pada diri peserta didik secara optimal dan berkelanjutan.
Tujuan dan fungsi tersebut di atas dapat diwujutkan melalui penyelenggaraan berbagai jenis layanan, meliputi 4 bidang layanan, 7 jenis layanan dan 5 kegiatan pendukung yang secara populer disebut "Layanan Pola 17". Untuk membantu mengatasi kesulitan belajar siswa, dan/atau untuk menemukan pribadi atau merencanakan masa depan, kami bekerja sama dengan Gama Psika Indonesia (sebuah lembaga psikologi).

D. Kesimpulan
Dengan adanya surat keputusan Menteri PPK nomor 5595/b tanggal 5 Agustus 1950 maka terhitung mulai tanggal 25 Juli 1950, SMP Perjuangan (SMP RI) berubah menjadi SMP Negeri II Purwokerto dibawah pimpinan Bapak Samuel Soesito pindahan dari SMP Negeri Magelang yang diangkat berdasarkan Skept Nomor 5460/c tanggal 21 Juli 1950 yang berlaku sejak 1 Juli 1950 dan sebagai wakil kepala sekolahnya adalah Soegiharto.
Tujuan pelayanan bimbingan di SMP N 2 Purwokerto ialah agar konseli dapat: (1) merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa yang akan datang; (2) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin; (3) menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya; (4) mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Layanan yang paling penting di SMP N 2 Purwokerto adalah layanan bimbingan belajar, hal ini karena pada masa SMP anak butuh sekali untuk dibimbing dalam belajar supaya efektif dan efesien serta menunjang keberhasilan belajar.
Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenanaan dengan sikap kebiasaan yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian.



DAFTAR PUSTAKA

Ainur Rahim, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Yogyakarta: LPPAI UII Press, 2001.
Dewa Ketutt Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta:PT Rineka Cipta,2000.
Koestoer Partowisastro. S. Psy. Bimbingan Penyuluhan di Sekolah-sekolah Jilid II. Jakarta: Erlangga, 1985.
Koestoer Partowisastro. S. Psy. Bimbingan Penyuluhan di Sekolah-sekolah Jilid II. Jakarta: Erlangga, 1985.
Nana Syaodih sukmadinata, Landasasan Psikologi Proses Pendidikan.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005.

1 komentar: